Perwujudan Pancasila 4.0 Universitas Sebelas Maret

 Perwujudan Pancasila 4.0 Universitas Sebelas Maret

[H0719034] [Bayutama Rahmawan] Penulis Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

 
A.     Latar Belakang
Dewasa ini, banyak sekali masalah yang merundung Indonesia, baik internal maupun eksternal. Masalah-masalah ini tidak akan pernah hilang, hanya bias diatasi, ditanggulangi, dan dikurangi. Masalah-masalah eksternal memang menyangkutkan Indonesia dengan dunia  Internasional, sebuah wadah yang lebih luas dan lebih beragam. Untuk menghadapinya, Indonesia harus bersatu padu untuk mengatasi masalah sebagai sebuah kesatuan, sebagai satu bangsa. Masalah internal mungkin terlihat kecil di kancah internasional, tetapi perubahan dimulai dari diri setiap individu, merambah ke komunitas, populasi, hingga mencerminkan satu karakter sebagai bangsa Indonesia. Era perubahan banyak membawa perubahan, dari bidang social, budaya, ekonomi, dan edukasi dalam jurnal SHEs.
Dunia sudah melewati empat masa revolusi industri. Yang pertama adalah  revolusi industri 1.0, ditandai dengan penggunaan mesin uap yang memiliki upaya peningkatan produktivitas yang tinggi. Misalnya di Inggris, saat itu perusahaan tenun menggunakan mesin uap untuk menghasilkan produk tekstil. Kedua adalah revolusi industri 2.0, ditandai dengan penemuan tenaga listrik. Beberapa industri di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, seperti sektor agro dan pertambangan. Kemudian, di era revolusi industri ketiga atau 3.0, saat otomatisasi dilakukan pada tahun 1970 atau 1990-an hingga saat ini karena sebagian Negara masih menerapkan industri ini.
Pada revolusi industri keempat atau 4.0, efiensi mesin dan manusia sudah mulai terkonektivitas dengan internet of things. Industri 4.0 adalah nama yang diberikan untuk tren otomatisasi dan pertukaran data saat ini. Hal ini termasuk siber-fisik, internet, komputasi awan dan komputansi kognitif. Ragam AI diantaranya Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IOT), Unmanned Vehicles (UAV), Mobile Technology (SG), Shared Platform, Block Chain, Robotics dan Bio-Technology.
Isu revolusi industri 4.0 ini perlu mendapatkan perhatian serius sehingga kita dapat mempersiapkan diri untuk menangkap peluang  di era tersebut dalam . Setiap perubahan harus kita sikapi dengan bijaksana agar mengasilkan output yang positif. Kondisi tersebut membuat adanya perubahan mindset, cara kerja, dan pola membangun hubungan yang harmonis antar kelompok masyarakat maupun organisasi.
Era revolusi industri 4.0 memaksa manusia memasuki dua dunia, yaitu dunia riil dan dunia virtual. Internet of Things yang merupakan ruh di era ini mengkondisikan manusia secara personal dan komunal sangat bergantung kepada dunia virtual, yang semakin hari semakin rumit. Jika kita tidak menjadi SDM industri 4.0 yang cerdas, maka kita akan menjadi ‘hilang’ di perkembangan jaman. Apakah kita mulai saat ini akan menjadi pelaku SDM yang cerdas, atau tergerus jaman? Bagaimana upaya Universitas Sebelas Maret dalam menyikapi hal tersebut?
B.     Tujuan Artikel Ilmiah
Tujuan artikel ilmiah ini bukan untuk memenuhi tugas Universitas Sebelas Maret untuk mengakses siakad agar dapat mengisi krs, tetapi tujuan artikel ilmiah adalah menganalisis tindakan dan sikap Universitas Sebelas Maret beserta mahasiswanya dalam menyikapi revolusi industri 4.0 dan menerapkan pancasila di kehidupan kampus.
C.     Pembahasan
Seminar Nasional bertajuk The New Yin Yang of Business:Strategi Menangkap peluang di Era Pasca Revolusi Industri 4.0 diselenggarakan oleh Sekolah Vokasi universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, di Auditorium Uns sangat membuka pengembangan bagi SDM penyandang disabilitas. UNS tidak mengesampingkan mereka yang berkebutuhan khusus, melainkan menharuskan lulusan Perguruan Tinggi (PT) khususnya jalur vokasi untuk menghasilkan SDM dengan keahlian dan keterampilan yang mumpuni.

UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Focus Grup Discussion (FGD) dengan tema Pengembangan pengelolaan perpustakaan di era 4.0 bertempat di Ruang Seminar UPT Perpustakaan UNS dalam. Hal ini sangat bermanfaat agar perpustakaan tidak semakin tergerus arus globalisasi. Perpustakaan menjadi tempat untuk mempersiapkan pemustakanya bukan hanya dengan teori, tapi karena saat ini masyarakat menginginkan informasi yang cepat dan mudah aksesnya maka perpustakaan harus open minded dengan kemajuan teknologi.

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berkolaborasi dengan Badan Pembinan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia (RI) dalam helatan Seminar Nasional (Semnas) Apresiasi Pancasila 2019 adalah komitmen UNS sebagai Kampus Benteng Pancasila yang terus mengupayakan pengimplementasian nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sivitas academia UNS. Seminar ini memberikan gaya kepemimpinan yang baik, konstruktif, memiliki sifat pembelajar, peduli pada hasil kinerja anggota tetapi tidak lupa memperhatikan sisi humanis dan bersedia untuk turut membangun anggotanya, Gaya kepemimpinan ini dapat ditemukan di pancasila, yaitu jiwa bijaksana dan kompeten. Dengan menerapkan gaya kepemimpinan pancasila ini, mahasiswa UNS dapat memili dasya saing yang tinggi dan kompeten, tidak melupakan solidaritas dan memegang teguh pancasila sebagai ideologi bangsa.

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta resmi mendirikan Pusat Studi Pengamalan Pancasila yang merupakan unit kerja pembinaan ideologi pancasila dengan tugas membantu presiden dalam merumuskan arah kebijakan umum pembinaan ideologi pancasila dan melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan. Hal ini sangat bermanfaat untuk memberikan dasar, arah, dan kewajiban yang jelas tentang pancasila di lingkungan UNS.

D.     Kesimpulan
UNS sudah menggerakkan warga kampus untuk mengahadapi era revolusi industri 4.0 dengan sangat efisien dan bermanfaat bagi semua kalangan. Di jaman globalisasi ini pun UNS tidak lupa untuk meneruskan dan melestarikan nilai-nilai pancasila pada setiap warga kampusnya dan khayalak umum. Dalam revolusi industri 4.0 ini, UNS tidak hanya mampu berdaya saing tapi juga memelihara pedoman bangsa. UNS has think globally and act locally.



Newest
Previous
Next Post »