Perwujudan Pancasila 4.0 Universitas Sebelas Maret
A.
Latar
Belakang
Dewasa ini, banyak sekali masalah
yang merundung Indonesia, baik internal maupun eksternal. Masalah-masalah ini
tidak akan pernah hilang, hanya bias diatasi, ditanggulangi, dan dikurangi.
Masalah-masalah eksternal memang menyangkutkan Indonesia dengan dunia
Internasional, sebuah wadah yang lebih luas dan lebih beragam. Untuk
menghadapinya, Indonesia harus bersatu padu untuk mengatasi masalah sebagai sebuah
kesatuan, sebagai satu bangsa. Masalah internal mungkin terlihat kecil di
kancah internasional, tetapi perubahan dimulai dari diri setiap individu,
merambah ke komunitas, populasi, hingga mencerminkan satu karakter sebagai
bangsa Indonesia. Era perubahan banyak membawa perubahan, dari bidang social,
budaya, ekonomi, dan edukasi dalam jurnal SHEs.
Dunia sudah melewati empat masa
revolusi industri. Yang pertama adalah revolusi industri 1.0, ditandai
dengan penggunaan mesin uap yang memiliki upaya peningkatan produktivitas yang
tinggi. Misalnya di Inggris, saat itu perusahaan tenun menggunakan mesin uap
untuk menghasilkan produk tekstil. Kedua adalah revolusi industri 2.0, ditandai
dengan penemuan tenaga listrik. Beberapa industri di Indonesia mengalami
pertumbuhan yang cukup signifikan, seperti sektor agro dan pertambangan.
Kemudian, di era revolusi industri ketiga atau 3.0, saat otomatisasi dilakukan
pada tahun 1970 atau 1990-an hingga saat ini karena sebagian Negara masih
menerapkan industri ini.
Pada revolusi industri keempat atau 4.0, efiensi
mesin dan manusia sudah mulai terkonektivitas dengan internet of things.
Industri 4.0 adalah nama yang diberikan untuk tren otomatisasi dan pertukaran data saat ini.
Hal ini termasuk siber-fisik, internet, komputasi awan dan komputansi kognitif.
Ragam AI diantaranya Artificial Intelligence (AI), Internet of Things
(IOT), Unmanned Vehicles (UAV), Mobile Technology (SG), Shared
Platform, Block Chain, Robotics dan Bio-Technology.
Isu revolusi industri 4.0 ini perlu
mendapatkan perhatian serius sehingga kita dapat mempersiapkan diri untuk menangkap peluang di era tersebut dalam . Setiap
perubahan harus kita sikapi dengan bijaksana agar mengasilkan output yang
positif. Kondisi tersebut membuat adanya perubahan mindset, cara kerja, dan pola membangun
hubungan yang harmonis antar kelompok masyarakat maupun organisasi.
Era revolusi industri 4.0 memaksa manusia
memasuki dua dunia, yaitu dunia riil dan dunia virtual. Internet of Things yang merupakan
ruh di era ini mengkondisikan manusia secara personal dan komunal sangat
bergantung kepada dunia virtual, yang semakin hari semakin rumit. Jika kita
tidak menjadi SDM industri 4.0 yang cerdas, maka kita akan
menjadi ‘hilang’ di perkembangan jaman. Apakah kita mulai saat ini akan menjadi
pelaku SDM yang cerdas, atau tergerus jaman? Bagaimana upaya Universitas Sebelas Maret dalam menyikapi
hal tersebut?
B.
Tujuan
Artikel Ilmiah
Tujuan artikel ilmiah ini bukan
untuk memenuhi tugas Universitas Sebelas Maret untuk mengakses siakad agar
dapat mengisi krs, tetapi tujuan artikel ilmiah adalah menganalisis tindakan dan sikap Universitas Sebelas Maret
beserta mahasiswanya dalam menyikapi revolusi industri 4.0 dan menerapkan
pancasila di kehidupan kampus.
C.
Pembahasan
Seminar
Nasional bertajuk The New Yin Yang of Business:Strategi Menangkap
peluang di Era Pasca Revolusi Industri 4.0 diselenggarakan oleh Sekolah Vokasi
universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, di Auditorium Uns sangat membuka
pengembangan bagi SDM penyandang disabilitas. UNS tidak mengesampingkan mereka
yang berkebutuhan khusus, melainkan menharuskan lulusan Perguruan Tinggi (PT)
khususnya jalur vokasi untuk menghasilkan SDM dengan keahlian dan keterampilan
yang mumpuni.
UPT
Perpustakaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Focus Grup
Discussion (FGD) dengan tema Pengembangan pengelolaan perpustakaan di era 4.0
bertempat di Ruang Seminar UPT Perpustakaan UNS dalam. Hal ini sangat
bermanfaat agar perpustakaan tidak semakin tergerus arus globalisasi.
Perpustakaan menjadi tempat untuk mempersiapkan pemustakanya bukan hanya dengan
teori, tapi karena saat ini masyarakat menginginkan informasi yang cepat dan
mudah aksesnya maka perpustakaan harus open minded dengan kemajuan
teknologi.
Universitas
Sebelas Maret (UNS) Surakarta berkolaborasi dengan Badan Pembinan Ideologi
Pancasila (BPIP) Republik Indonesia (RI) dalam helatan Seminar Nasional
(Semnas) Apresiasi Pancasila 2019 adalah komitmen UNS sebagai Kampus Benteng
Pancasila yang terus mengupayakan pengimplementasian nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan sivitas academia UNS. Seminar ini memberikan gaya kepemimpinan
yang baik, konstruktif, memiliki sifat pembelajar, peduli pada hasil kinerja
anggota tetapi tidak lupa memperhatikan sisi humanis dan bersedia untuk turut
membangun anggotanya, Gaya kepemimpinan ini dapat ditemukan di pancasila, yaitu
jiwa bijaksana dan kompeten. Dengan menerapkan gaya kepemimpinan pancasila ini,
mahasiswa UNS dapat memili dasya saing yang tinggi dan kompeten, tidak
melupakan solidaritas dan memegang teguh pancasila sebagai ideologi bangsa.
Universitas
Sebelas Maret (UNS) Surakarta resmi mendirikan Pusat Studi Pengamalan Pancasila
yang merupakan unit kerja pembinaan ideologi pancasila dengan tugas membantu
presiden dalam merumuskan arah kebijakan umum pembinaan ideologi pancasila dan
melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi
pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan. Hal ini sangat bermanfaat untuk
memberikan dasar, arah, dan kewajiban yang jelas tentang pancasila di
lingkungan UNS.
D.
Kesimpulan
UNS sudah menggerakkan warga kampus untuk mengahadapi era
revolusi industri 4.0 dengan sangat efisien dan bermanfaat bagi semua kalangan. Di
jaman globalisasi ini pun UNS tidak lupa untuk meneruskan dan melestarikan
nilai-nilai pancasila pada setiap warga kampusnya dan khayalak umum. Dalam
revolusi industri 4.0 ini, UNS tidak hanya mampu berdaya saing tapi juga memelihara pedoman
bangsa. UNS has think globally and act locally.
ConversionConversion EmoticonEmoticon